12.9.14

In Memoriam Ismet Ahmad Alhasni





Gue anak ketiga dari empat bersaudara. Anak tengah yang dinantikan kehadirannya. 
1. Karena jarak gue dan kedua abang gue cukup jauh: 8 dan 9 taun,
 2. Karena anak pertama dan kedua laki laki semua, kemudian dapet anak perempuan yaa girang lah kedua ortu gue 😊

Mau cerita sedikit tentang alm bokap. 

Tuntutan pekerjaan membuat bokap lebih sering meninggalkan keempat anaknya. Dua tahun di laut, tiga bulan di darat. Kami juga sering melewatkan lebaran tanpa kehadiran bokap. Tapi itu semua gak mengurangi ikatan kasih sayang antara beliau dan kami anak anaknya. 

Sering denger cerita nyokap, kalau bokap paling sering khawatir sama gue. Sakit sedikit, bokap sedih. Bahkan setelah gue nikah diboyong suami, kalau gue sakit, bokap ikut sakit. Entah deh ya. Mungkin karena watak dan karakter gue sama dengan beliau. 
Bokap pribadi yang agak pemalu, tapi kalau situasinya nyaman bisa berubah supel, gak terlalu banyak omong, jarang sekali marah, tapi sekalinya marah perabot bisa melayang atau engsel pintu rusak 😅 Persis gue inih 😂

Hobinya di bidang seni: fotografi, melukis pemandangan dan wanita sexy, bermusik, baik mainin alat musik atau sekedar dengerin musik, kadang suka juga nyanyi tapi suaranya sih pas pasan. Padahal bokap keturunan habib. Ayah / kakek gue seorang habib keturunan gorontalo-arab. Umumnya keturunan habib kan lebih relijius ya. Bokap mah santai aja. Makanya banyak yang bilang beliau itu nyentrik. Seniman okem tapi Al Quran dan hadistnya ngelotok 😄

Kalau ada satu hal dari bokap yang gue bisa terapkan adalah ketegarannya. Bokap tegar jauh dari keluarganya karena harus bekerja di tengah laut. Bokap tegar menerima kenyataan dua anak lelakinya meninggal di usia muda, dan saat yang bersamaan keadaan ekonomi kami sedang morat marit. Waktu gue menikah dan belum juga dikaruniai keturunan, bokap dengan bijak dan tegarnya bilang "be strong". 
 
12 September 2010 kami harus menerima kenyataan pahit lagi bahwa satu satunya lelaki harapan dan pelindung kami harus pergi lebih dulu menghadap Illahi. 

Mungkin mereka tahu, bahwa kami perempuan perempuan yang kuat yang pasti akan sanggup melanjutkan hidup tanpa ada mereka. Mungkin. Seperti kalimat bijaknya yang selalu bilang: di balik kejadian pasti selalu ada alasan/hikmahnya. 


Doa kami menyertai kalian yang di surga, Alv-Ade-Bapak. 




10.8.14

Hari ke 7 Mens


Hampir seminggu ini kerjaan gue bolak balik ke klinik untuk usg dan ambil darah serta suntik demi keperluan memonitor sel telur. Pagi ambil darah utk diperiksa estradiol (hormon pembentuk sel telur) lalu sorenya diusg. Sampai hari jumat kemarin hasil usg menunjukan belum ada respon yang signifikan pada telur gue. Sore ini kembali gue diusg, semoga udah ada respon. Ada keluhan kram perut sejak siang sih. Mungkinkah ini gejala pecah telur? 

Kita nantikan kisah selanjutnya. Hahahahahaha! Udah kayak reality show :))))

6.8.14

Persiapan Bayi Tabung

Hari ini, 6 Agt 2014, hari ketiga menstruasi gue diharuskan kontrol ke dr. Muharam. Persiapan bakal bayi tabung udah dimulai.

Setelah dilakukan USG dokter menyatakan saatnya gue diberikan suntikan Endrolin 3,75mg dan disuntik di bagian perut. Suntikan diberikan 3x. Malam tadi, sore nanti dan lusa. 

19.7.14

Ekstra Sabar

Masih dalam rangka ikhtiar. Berhubung terlalu banyak kisah gak gue post ke blog ini, biar gue coba rekap ceritanya.


Oktober 2013 lalu gue didiagnosa mengalami Adenomyosis atau bahasa awamnya penebalan pada dinding rahim. Setelah sebelumnya Endometriosis juga masih dialami. Adenomyosis ini sangat riskan penanganannya. Untuk perempuan yang sudah memiliki anak jika menderita Adenomyosis biasanyadokter menyarankan agar rahimnya diangkat (vasektomi). Tapi berhubung gue belum punya anak, maka jalan yang diupayakan adalah operasi pengikisan penebalan dinding rahim tsb. 

Selesai urusan Endometriosis dan Adenomyosis gue diminta dokter untuk melanjutkan program kehamilan secara intens. Dua minggu sekali atau maks sebulan sekali gue datang ke klinik untuk dimonitor kondisi rahim dan teman temannya. Pada saat kondisinya sudah menungkinkan gue akan dicoba tahap pembuahan dari yang alami dulu. 

Siklus bulan lalu (juni 2014) dokter mencoba peruntungan agar gue bisa hamil alami. Euh... Hamil sama suami gue tentunya ya. Bukan dokter. Hahahahahah!
Gue dibekali obat penguat kandungan yang harus gue minum dari sejak berhubungan intim di masa subur sampai menjelang siklus berikutnya. 

Deg degan. Udah pasti. Sensasinya kayak pengantin baru deh. Harap harap cemas nunggu positif engganya :)))
Setelah ditunggu ternyata gue masih mens juga. Gagal. 
Hari ketiga mens gue datang ke klinik untuk di usg dan cek lab. Hari ke duabelas gue kembali lagi ke klinik. Hasil lab menyatakan cadangan sel telur gue menipis atau mau habis. Karena apa? Karena riwayat penyakit endometriosis yang lalu. Perempuan dikaruniai sel telur oleh Tuhan tapi terbatas jumlahnya. Kalau laki laki dikaruniai sel sperma tak terhingfa. Hiks. Agak kurang adil yak. Hehe. Cadangan sel telur perempuan akan berkurang pada saat menstruasi. Dan jika ditemui ada penyakit atau kelainan resikonya bertambah. 

Atas dasar temuan sel telur gue yang kurang tadi akhirnya diputuskan gue harus melalui program bayi tabung.

Nah ini yang sekarang akan gue hadapi. Semalam (jumat, 17-7-14) gue mulai diobservasi telurnya kemudian diketahui seberapa siap kondisinya untuk mulai program bayi tabung.  


Sekarang gue bersiap dan bersedia ikhtiar sampai semaksimal mungkin. Doakan ya! ;')

4.3.14

ParaNorman

Gue baru aja selesai nonton PARANORMAN di HBO. Gue sempet liat promo filmnya di bioskop. Tapi gue ga pernah berniat menontonnya. Gue suka skeptik duluan sama film animasi. Haha! Ketauan ya gue males baca / cari tau :p

Film ini berkisah tentang anak lelaki berusia 11 tahun, Norman Bobcock yang punya kelebihan unik yaitu mampu melihat hal-hal yang orang lain ga bisa liat alias arwah. Bukan cuma melihat tapi Norman juga bisa bicara sama arwah. Norman dianggap gila dan aneh sama semua orang. Sama keluarganya, teman-temannya, tetangga, sampai ia sering merasa terkucilkan. Tapi Norman ga pernah kecil hati. Dia cuma galau sedikit. Singkat cerita Norman dihadapkan oleh suatu hal dan ga ada satupun yang bisa menyelesaikannya kecuali dia. Norman dibawa ke dalam situasi di mana dia harus mengakhiri sebuah kutukan sihir. Kutukan itu awalnya datang dari anak perempuan kecil yang bernama Agatha atau Aggie. Aggie juga sama seperti Norman, mampu melihat hal hal tak kadat mata. Bedanya, Aggie merasa sakit hati karena perlakuan orang orang terhadap dia. Maka muncul rasa dendam dan Aggie ingin membuat semua orang yang sudah menyakitinya susah dan menderita dengan sebuah kutukan. Kutukan itu menjadi nyata dan akhirnya orang orang itu mati namun belum mati dengan damai lalu mereka menjadi zombie. Gue skip adegan di tengah film karena harus mandi dan makan malam. Kemudian sampai di adegan ketika Norman berhasil menghadapi para zombie. Orang awam kalau liat zombie ini bisanya cuma menggeram sementar Norman mah bisa ngomong sama zombie. Luar biasa ya. 
Di akhir film semua arwah yang penasaran akhirnya bisa pergi dengan tenang. Nah, di bagian ini yang bikin gue sedikit haru. Bahkan gue sempet nangis. Selain karena memang cerita dramanya ParaNorman bagus, gue anaknya cengeng juga. Hehe.

Adegan waktu zombie dan arwah penasaran yang harus pergi dengan tenang itu divisualisasikan seperti kepulan asap yang perlahan memudar lalu menghilang. Gue PERNAH mengalami visual serupa dalam mimpi. 

Ceritanya keluarga gue mengadakan pengajian 40 hari kepergian abang gue Alvin. Biasa gue manggil dia Alpin. Ya. Alpin adalah abang tertua gue. Meninggal dalam tidurnya kala menderita penyakit lever kronis. Sehari sebelum pengajian gue mimpi mendapatkan Alpin lagi duduk di kursi teras sedang memangku Sultan, bocah kecil anak tetangga sebelah rumah yang sering main sama gue. Gue menghampiri dia dan menyambut seolah seperti baru pulang ke rumah. "Kemana aja sih Pin kok baru pulang?" Sambut gue senang.
Alpin yang saat itu duduk sambil mainin Sultan menjawab "Iya.. Ini gue pulang". Kemudian gue dan abang gue ngobrol ngobrol kayak dua orang yang udah lama gak ketemu. Sampai akhirnya dia bilang "Gue cabut ya Sty. Lo baik baik ya". Sambil mengusap kepalanya Sultan. Gue kecewa "Lah mau kemana lagi sih? Kan lo baru pulaaang..".
"Gue harus cabut sekarang.." Katanya. Gue masih terus ngerengek nahan supaya dia ga pergi. Lalu gue liat tubuh abang gue berubah jadi kayak transparan. Sambil terus ngomong pamit. Gue sedih sekaligus keheranan. Gue tau dia harus pergi tapi gue tetep berharap dia ga pergi. Tubuh abang gue yang pelan pelan berubah transparan itu lama lama berpendar dan kemudian hilang. Sultan yang tadinya ada dipangkuannya jadi terduduk sendiri di kursi itu. Gue nangis sesenggukan. Sampai akhirnya gue terbangun dari tidur dan buru buru istigfar. Ternyata gue mimpi.. Tapi terasa kayak nyataaaa sekali. Saat itu gue sadar memang hari itu adalah hari ke 40 dia meninggal dan malamnya keluarga bakal mengadakan pengajian. 

Gue cerita ke orang rumah. Nyokap bilang kalau keluarga yang meninggal itu jiwanya masih ada di rumah sampai hari ke 40. Ternyata gue mengalaminya. Walaupun cuma lewat mimpi. Wallahualam bishawab kenapa gue dikasih mimpi seperti itu. 

Bulan Februari adalah bulan kepergiannya Alpin. Tahun ini tepat 8 tahun kepergiannya. Doa gue menyertainya selalu. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, menerangkan alam kuburnya dan Alpin dimudahkan jalannya menuju syurga. 



I miss you, Pin.

26.2.14

News from Me


Akhirnya berhasil log in ke halaman ini. Rupanya banyak yang harus diupdate. Gue gak ngeh. Saking udah ga pernah buka laptop. Pantes susah akses ke mana mana. 
Banyak curahan perasaan mau dituang padahal. Kopiiiii kale dituang.
Mau mulai dari mana ya ini? Oh. Biar gue rekap aja sekarang ini. 
Maaf kalau agak random urutannya.

1. Kabar gue Alhamdulillah baik, sehat wal afiat.

2. Gue udah berhenti kerja per Desember 2013. Terkait urusan mau punya anak. Terpaksa mengikuti himbauan dari dokter untuk berhenti kerja. 

3. Tiga bulan terakhir gue berurusan sama RS perihal anemia dan infertilitas. HB gue anjlok di angka 5 seperti yang udah gue post sebelmnya. Sekarang ini HB gue udah normal! 

4. Berat badan naik 4 Kg. Sebelumnya 44 Kg sekarang 48 Kg. Nampaknya perihal HB di bawah normal pengaruhnya. Gue masih ingin naikin berat badan lagi sampai 50-52 Kg. Bismillah.

5. Oktober lalu akhirnya gue berhasil dioperasi. Penebalan dinding rahim yang gue alami selesai sudah. Sekarang gue melakukan program secara intensif di klinik infertilitas. Nanti gue cerita lagi di post berikutnya.

6. Gue udah bisa nyetir! Hore gak tuh! Tapi gak enak ya nyetir jaman sekarang. Di mana mana macet. Makin capek di jalan.

7. Gue punya ponakan baru namanya Fatma (dipanggilnya Faza) Azzahra Alatas. Anak dari adik gue si Lia. Faza anak yang cantik minta ampun. Rambut lebat. Mata bulat. Yah.. 11-12 sama anty Isty sih. *awas mules bacanya*

8. Gue gak jerawatan lagi! Entah karena dokter kulitnya yang keren atau memang kondisi kulit wajah gue yang membaik. Kalaupun ada jerawat itu muncul saat menjelang haid. Seneng bukan main. Akhirnya gue bisa bedakan lagi :))

9. Bingung ngasih kabar apalagi. Haha!


Harusnya sih dengan pengurangan aktivitas ngantor gue bisa ngeblog lagi ya. Semoga setelah ini ada sepercik semangat yang menyala. Semoga masih ada orang yang baca juga. Ngarep amat :p
Padahal lebih enak ga ada yang baca. Jadi bisa apa adanya. Hahahahaha!










13.10.13

Tumbang


2 tahun terakhir gue merasakan ada yang salah sama kondisi fisik gue. Gue mudah sekali lelah. Lelah ya. Bukan capek. Capek dibawa istirahat leyeh leyeh sebentar lalu capeknya hilang. Lelah itu rasanya mau dibawa istirahat pun rasanya masih aja capek. Dulu gue olah raga ngegym. Akhirnya gue stop karena kok rasanya olah raga bukannya sehat malah makin lemes.

Kemudian gue pernah beberapa kali pingsan disela sela aktivitas. Pusing kalau berada di tengah keramaian. Gue juga jadi susah fokus dan sering lupa. Udah mah gue dasarnya lemot makin hari kok semakin lemot aja. Dan mulut gue sering sekali sariawan dan kering di sekitar sudut bibir. Gue gak bisa makan pedas. Saus cabenya McD yang manis begitu aja rasanya puanassss banget lidahnya. 

Kuatir ada gejala yang lebih parah lagi gue memutuskan untuk general check up. Gue dan suami rutin melakukan general check up setahun sekali. Kebetulan saat itu memang udah harusnya gue check up. Hasil general check up menunjukan bahwa kadar hemoglobin (HB) gue rendah: 9. Normalnya adalah 11. Gue dihimbau untuk rajin mengkomsumsi tablet penambah darah dan zat besi juga lebih memperhatikan asupan gizi sehari hari. Sayurah hijau dan daging merah adalah menu wajib yang harus gue perhatikan. Dan memang.. Gue kurang menyukai kedua jenis makanan tersebut. 

Satu tahun berlalu belum gue rasakan kemajuan sama kondisi fisik. Berat badan turun pula. Kembali gue menemui dokter dan dirujuk untuk tes darah. Lagi lagi kadar HBnya rendah bahkan turun 1 poin ke angka 8. Gue dirujuk untuk konsultasi ke spesialis darah. Dari hasil tanya sana sini bertemulah gue dengan dr. Noorwati di RSPI. Gue pilih RSPI juga karena alasan jarak supaya kalau bolak balik kontrol gak repot. Kepada dr. Noorwati gue jabarkan riwayat kesehatan yang gue alami belakangan hari. Serangkaian tes darah dilakukan lagi. Euh.. Begah. 

Betapa kesal gue nerima hasil tes darah karena lagi lagi kadar HB gue turun ke angka 7! Kadar zat besi juga memprihatinkan. Akhirnya disimpulkan gue menderita Anemias sedang menuju berat. Pengobatannya gak sulit asal gue mau merubah pola makan dan memperhatikan asupan gizi. Sekitar 7-8 bulan gue absen menemui dr. Noorwati. Keluhan gue makin banyak. Gue hubungi RSPI untuk buat perjanjian menemui dr. Noorwati namun sayang yang bersangkutan ternyata sudah tidak praktek lagi di RSPI melainkan pindah ke RSPI Pluit. Akhirnya gue minta rekomendasi dokter spesialis darah lain di RSPI. Gue lalu ditangani oleh dr. Ronald Hukom. Karena udah sekian lama gak kontrol.. Jadi seperti biasa.. Tes darah lagi -__-*

HB gue 6! Dr. Ronald minta gue untuk transfusi darah dan infus zat besi. Karena HB di bawah 10 aja udah mengkhawatirkan apalagi dengan angka 6. Terapi suplemen zat besi udah ga akan bisa ngejar. Darah harus diganti dengan darah. 

Transfusi darah. Buset. Mana pernah kepikir sebelumnya gue bakal transfusi darah.. 
Gue minta waktu sama dokter untuk mikir. Walopun memang ga pengaruh sih.. Cepat atau lambat gue tetep harus transfusi. Hiks hiks. Dalam 4 hari gue merasakan kondisi fisik gue semakin payah. Akhirnya gue merasakan istilah 5L (lemah letih lesu lemas lunglai) itu. Selama ini sering ya denger atau baca di iklan :p
Senin sore sepulang kerja gue menyerahkan diri datang ke RSPI seorang diri. Suami waktu itu sedang keluar kota. Suster di RS bingung.. Dengan kadar HB segitu kok gue masih bisa jalan sendiri. Harusnya sih pingsan. Malam itu juga darah dipesan. Diperlukan 3 kantong darah untuk mencapai batas HB normal. Suami ga berenti berentinya telefon untuk memastikan prosedur pembelian dan pengecekan darahnya benar. Gue juga agak jiper karen sebelumnya belum lernah melakukan transfusi darah. Maklum. Transfusi darah orang lain bukan tanpa efek samping. Jadi harus ikhlas lahir batin untuk menjalani pengobatan ini. Gue dirawat selama 4 hari di RSPI. Hari kedua perawatan suami baru kembali dari luar kota. 
Proses transfusi darah berlangsung dua hari berturut turut. Gue sempat mengalami keadaan yang kurang bikin gue nyaman selama proses transfusi. Mual, pusing, gelisah, degdegan. Konon itu semua adalah reaksi yang dialami si penerima darah. Gue baca baca di internet sebelumnya malah ada yang bisa menimbulkan reaksi gatal diseluruh tubuh. Tapi Alhamdulillah gue gak mengalaminya. 

Hari ke-4 perawatan dokter berkunjung dan memperbolehkan gue untuk pulang. Dokter banyak memberikan nasehat dan petunjuk untuk gue terapkan di kemudian hari supaya bisa kembali sehat seperti sedia kala. HB gue kembali normal. Jumlahnya 12,5. Tugas gue ke depan untuk me-maintain kesehatan supaya ga terjadi hal hal yang gak diinginkan. 

Demikian cerita ini gue bagikan. Terima kasih kepada yang sudi membacanya. Siapa tau bermanfaat. Kalaupun enggak yaaa.. Buat menuh menuhin posting blog gue aja sih. Hahahahaha! 


Wassalam,
Isty

11.8.13

Fly to Sydney

Hello!

I'm about to have another vacation! Will be take off at 23.45 pm. Sekarang lagi nunggu boarding di lounge. Semoga sempet  ngeblog selama di sana. Aman sekarang mah udah ada aplikasi blogger di iPhone gue :)

Masih ada 1,5 jam tersisa sebelum take off. Gue mau menyantap makanan yang tersedia di lounge ini. Lagi. Iya, lagi. Gue tiba di lounge ini sejak 1 jam lalu. Hahak! 

Yomareasek! 





25.7.13

To the East Part of Indonesia: Maratua Paradise


Setelah beberapa kali mencoba pengalaman berlibur menikmati alam terbuka, gue putuskan gue suka sekali pantai ketimbang gunung. Alesannya? Gunung mah dingin. Gue benci dingin. Atau mungkin karena gue besar di Tanjung Priok yang notabene dekat dengan laut. Makanya gue jadi terbiasa kena panas dan air asin. Hahahahaha!

Pengalaman pertama main di pantai--selain Ancol--adalah taun 2010 lalu ke Pulau Tidung di Kep. Seribu. Menyenangkan banget. Sejak itu baru deh melek tentang adanya pantai-pantai indah di Indonesia. Buanyak. Buanget. Akhirnya 27 Juni lalu gue berkesempatan mengunjungi pantai lain di Kalimantan Timur, Indonesia.

Adalah Koh Andy, salah satu teman gue, yang pertama kalinya mengajak gue untuk pergi liburan ke Maratua - Kaltim. Rencana trip ke pantai kami rancang sejak bulan Februari. Kami dibantu oleh @KakabanTrip, sebuah jasa pemandu liburan khusus untuk lokasi Indonesia Timur. Yang bikin menyenangkannya lagi karena mas Andri bersedia ikut liburan. Sebelumnya gue banyak pergi liburan sama temen-temen soalnya. Hehehehe..

Kami pergi dengan penerbangan pagi menuju Tarakan. Sengaja dipilih penerbangan agak pagi karena perjalanan ke Maratua agak panjang. Dari Tarakan kami langsung ke Berau yang jaraknya cuma memakan waktu 15 menit menggunakan bus yang sudah dicarter tim Kakaban Trip. Dari Berau kami harus menempuh perjalanan dengan speed boat menuju Maratua selama 3 jam. Bukan perjalanan yang gue sukai.. Maka dari itu gue siap sedia obat anti mabuk dan koyo selembar untuk ditempel di perut. Gunanya supaya gue gak ngalamin mabok laut. Gue juga kurang paham bener enggaknya pengaruh koyo ditempel di perut itu.. Tapi nyatanya sih mujarab. Hahahaha!

Persis 3 jam perjalanan laut ditempuh. Kira kira jam 3 sore kami mendarat di dermaga Maratua Paradise. Sejak sebelum speed boat merapat di dermaga kami semua dibuat berdecak, menggeleng, nelen ludah, melotot, nganga melihat pemandangan pulau Maratua. "INDAHHHH SEKALI YA TUHAAAAAAAAAN..".
Semua mengekspresikan kekaguman dengan masing masing cara. Gue sendiri gak henti hentinya bertasbih waktu melihat pemandangan pulau Maratua sambil sibuk foto dari berbagai angle.
Kalau menurut kalian gue lebay.. Yaa cobain aja dulu pergi ke sana.. Taruhan sama gue kalau elo gak pengin njerit "GOKEEEEELLLL". :))

Maratua Paradise. It's literally paradise. Penginapan yang sebagian dibangun di atas air laut dan sebagian lagi berada di pinggir laut. Dari dermaga elo bisa liat perpaduan warna dari mulai hijau turqoise, biru kehijauan lalu biru tua. Biru tua menandakan lautnya dalam. Warna Turqoise dihasilkan dari perpaduan birunya air laut dan pasir yang berwarna putih bersih. Ditambah sinar matahari sore itu menjadikan suasana 'surga dunia' ini semakin sempurna. Stress yang awalnya gue alami sewaktu mengetahui harus naik speed boat 3 jam seketika sirna begitu mendarat di dermaga Maratua Paradise.

Bagian depan kanan setelah dermaga adalah restoran dan terasnya yang menghadap langsung ke laut. Ada dua macam tipe penginapan di Maratua Paradise. Water Villa dan Beach Villa. Water Villa letaknya tepat di atas air. Yang kalau menjelang sore banyak ikan seliweran di bawah situ. Bahkan penyu dan ikan pari pun mampir. Beach Villa berada di pinggir pantai. Gue sendiri kebagiannya di Beach Villa. Itu aja udah nyaman sih buat gue..

Walaupun di atas laut, gak usah kuatir kekurangan air tawar. Air tawar berlimpah dan dialiri melalui pipa pipa yang dirancang khusus untuk kebutuhan minum, mandi dan buang air kecil dan besar. Semua villa dilengkapi fasilitas air hangat, AC, kipas angin, lemari es dan ini yang lebih penting.. colokan. Oiya.. Untuk urusan signal di Maratua cuma Telkomsel yang bisa. Lainnya... Ga ada harapan.

Agenda perjalanan kami di Maratua menginap 3 malam 4 hari. Kegiatannya antara lain:

Day 1: Free time. Karena tiba di Maratua udah sore jadi acaranya bebas. Mau berenang, foto-foto, duduk santai sembari menikmati sunset, anything. Gue sendiri setelah istirahat kurang lebih 45 menit langsung ganti baju pantai, foto, main air lalu berenang di dekat dermaga :)

Day 2: pergi ke Pulau Sangalaki ke tempat penangkaran penyu, foto-foto, dan kemudian snorkeling. Di sini kami dipertemukan oleh penyu besarrrr yang lucu dan kooperatif untuk diajak pose! Setelah itu ke Pulau Gusung, pulau kosong yang sepanjang mata memandang cuma ada pasir putih, laut biru dan langit biru. SUMPAH INDAH BANGETTTTTT :)

Day 3: pergi ke Danau Kakaban untuk snorkeling melihat Ubur ubur. Karena kendala cuaca yang sempat hujan di pagi hari, ada satu tempat yang kami skip, yaitu Nabucco Resort. Digantikan dengan mampir ke semacam danau dadakan yang ada di sekitar Kakaban. Danau dadakan yang dikelilingi tebing atol atau karang ini kereeeeeeeen bangeet. Mirip adegan di film The Beach :)

Day 4: adalah hari yang paling menyedihkan. Karena liburan berakhir dan waktunya kami pulang menuju Jakarta.  :(

Maratua Paradise dan sekitarnya adalah sebagian kecil dari surga dunia. Gimana gak dibilang surga... Wong pemandangannya super duper indah. Gue dan Andri sejak itu bertekad, mau menjadikan pantai di Indonesia Timur jadi salah satu tujuan di agenda liburan kami :)



PS : sebagian foto fotonya boleh dilihat di sini : https://www.facebook.com/isty.kurniasari/media_set?set=a.10151574713773051.1073741829.558318050&type=3





Pulau Maratua menjelang pendaratan









Sekitar dermaga



















A true beauty of Maratua Island















Lovely friend of mine, Ida.






Beautiful sunset at Maratua Island












Ready to explore the beauty of Kakaban Island 












Cloudy morning. Santai dulu setelah sarapan sambil menunggu matahari muncul





















Sayang sunsetnya kurang lama. Tapi ini juga udah indah..





Sangalaki Island 







Gusung Island







Gusung Island