19.7.14

Ekstra Sabar

Masih dalam rangka ikhtiar. Berhubung terlalu banyak kisah gak gue post ke blog ini, biar gue coba rekap ceritanya.


Oktober 2013 lalu gue didiagnosa mengalami Adenomyosis atau bahasa awamnya penebalan pada dinding rahim. Setelah sebelumnya Endometriosis juga masih dialami. Adenomyosis ini sangat riskan penanganannya. Untuk perempuan yang sudah memiliki anak jika menderita Adenomyosis biasanyadokter menyarankan agar rahimnya diangkat (vasektomi). Tapi berhubung gue belum punya anak, maka jalan yang diupayakan adalah operasi pengikisan penebalan dinding rahim tsb. 

Selesai urusan Endometriosis dan Adenomyosis gue diminta dokter untuk melanjutkan program kehamilan secara intens. Dua minggu sekali atau maks sebulan sekali gue datang ke klinik untuk dimonitor kondisi rahim dan teman temannya. Pada saat kondisinya sudah menungkinkan gue akan dicoba tahap pembuahan dari yang alami dulu. 

Siklus bulan lalu (juni 2014) dokter mencoba peruntungan agar gue bisa hamil alami. Euh... Hamil sama suami gue tentunya ya. Bukan dokter. Hahahahahah!
Gue dibekali obat penguat kandungan yang harus gue minum dari sejak berhubungan intim di masa subur sampai menjelang siklus berikutnya. 

Deg degan. Udah pasti. Sensasinya kayak pengantin baru deh. Harap harap cemas nunggu positif engganya :)))
Setelah ditunggu ternyata gue masih mens juga. Gagal. 
Hari ketiga mens gue datang ke klinik untuk di usg dan cek lab. Hari ke duabelas gue kembali lagi ke klinik. Hasil lab menyatakan cadangan sel telur gue menipis atau mau habis. Karena apa? Karena riwayat penyakit endometriosis yang lalu. Perempuan dikaruniai sel telur oleh Tuhan tapi terbatas jumlahnya. Kalau laki laki dikaruniai sel sperma tak terhingfa. Hiks. Agak kurang adil yak. Hehe. Cadangan sel telur perempuan akan berkurang pada saat menstruasi. Dan jika ditemui ada penyakit atau kelainan resikonya bertambah. 

Atas dasar temuan sel telur gue yang kurang tadi akhirnya diputuskan gue harus melalui program bayi tabung.

Nah ini yang sekarang akan gue hadapi. Semalam (jumat, 17-7-14) gue mulai diobservasi telurnya kemudian diketahui seberapa siap kondisinya untuk mulai program bayi tabung.  


Sekarang gue bersiap dan bersedia ikhtiar sampai semaksimal mungkin. Doakan ya! ;')