31.5.10

I'm 27 Now!!

It's 11.25pm when I type this post..

Simply because not feel so sleepy yet. Then I decide to open my laptop and go online.

I'm gonna turn to 27 in just a couple minutes from now :)

Yess. June 1st. But some of friends had congratulated me this day.. which today is May 31st.

Anyway, apa sih makna 27 tahun buat gue?

Yang jelas, gue sama sekali gak nyangka bahwa sebentar lagi umur gue menginjak ke 27 tahun.

Maunya sih selalu jadi 20an. 20 pas. :D

Tadi siang gue ngetweet : "Kalau umur bertambah tapi penampilan dan tingkah lakunya gak sepadan dgn umur, namanya gak tau diri atau awet muda ya?"..

Ada jawaban dari temen yg bilang "namanya mengaku awet muda Sty :)"

Hmm.. cukup bijak juga. Hehehehe. Iya, memang, secara sadar gue itu masih jauh dari dewasa deh. Baik dari penampilan

maupun polapikir. Bukan karena gue ingin di bilang muda terus, tapi ya inilah apa adanya gue. Apapun yang bisa membuat
gue nyaman pasti akan gue lakukan. Gak peduli komentar orang.

Ah terlalu banyak ngelantur jadinya.. padahal gue cuma pengen ngisi posting di saat2 menjelang pergantian tanggal 31 Mei ke 1 Juni.

Harapannya, sewajarnya manusia pasti ingin yang terbaik dalam segala hal. Begitu juga dengan gue. Mungkin kalau di bikin list atau gue berdoa gak akan selesai2.

Menurut gue, Allah SWT itu Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Mengabulkan. Beliau pasti tau apa harapan dan doa gue.
Amin.

SELAMAT ULANG TAHUN, UNTUK DIRIKUUUU! ;)

22.5.10

It's alright to be alone

Sudah tau bahwa hari Kamis Si Mas bakal pergi ke Bandung untuk beberapa urusan terkait dgn pekerjaan. Rencananya gue menyusul di hari Jumat sepulang kerja dgn travel. Tapi setelah diskusi2... ah sebaiknya gak usah ikut. Lebih baik pulang ke Priok nginep.
Udah agak lama juga gue gak ngunjungin orang tua.

Sepulang kantor, seperti yang jadi rutinitas 2 minggu ini, gue pergi ke gym dulu. Temen2 yang biasa pergi bareng hari itu gak ada yang masuk. Kebetulan punya urusan masing2. Entah kenapa, gue mah pede2 aja dateng nge gym sendiri. Biasanya kalau nemu situasi begini, gak akan gue pergi tanpa temen2. Setidaknya, 1 orang temen. Hmm.. mungkin tanda2 nya gue ingin konsisten? hehehe..

Se selesainya urusan gym, tanpa mandi dulu(hehe abisan ngantri kamar mandinya) gue bergegas pergi ke La Piazza untuk janjian ketemu seorang temen. Ngobrol2 dan minum2 sebentar lalu pulang. Pulang menuju rumah orang tua di Priok.

Malam itu cuma ada nyokap dan bokap. Sayang, adik gue si Lia keluar kota. Hmm.. bakal berkurang keberisikan deh kalo dia gak ada :) (i missed her though)
Awalnya nyokap nemenin ngobrol sampai akhirnya kami sama2 ngantuk, nyokap pindah ke kamarnya. Gue tidur sendirian...

Bete kesepian? Nope.

Enak. Tenang. Damai.

Bukannya kesenengan karena suami gak ada. Menurut gue kadang setelah kita hidup berpasangan (nikah) ada kalanya kangen sama masa2 sendiri. Melakukan hal yang sama sepert saat kita masih single.
Entah ya kalian gimana. Kalau gue sih di manfaatin aja. Itung2 biar bisa refresh.

Menikah artinya kita akan tinggal satu atap, satu kamar, bersama suami/istri. Pergi sama2. Rekreasi sama2. Belanja sama2. Ke mall sama2. Belum lagi ada yang bekerja di tempat dan bidang yang sama. Gak dirumah, gak di kantor ketemu melulu :)

Bukan untuk bermaksud jelek. Tapi dalam versi kehidupan gue, menikmati waktu sendirian atau Me Time sangat berguna untuk me-refresh keadaan. Gak usah lama2 deh, 2atau 3 hariii aja luangkan waktu untuk sendiri. Kalau gue, biasanya setelah itu ada rasa kangen yang lebih :)

Nahhh.. di saat2 seperti ini hubungan kembali hangat. Rasanya hampir sama seperti masa pacaran yang kalau gak ketemu berapa hari aja rasanya kangen minta ampun. Saling cerita kegiatan apa aja yang udah di lakukan selama sendiri2. Dari sini juga komunikasi jadi bertambah.

Menikah itu monoton, kalau kita gak tau caranya untuk membuat hubungan menjadi hangat dari hari ke hari.
Menikah itu membosankan kalau kita gak saling komunikasi dengan lancar.
Menikah itu bencana kalau salah satu dari kita gak bisa saling respek satu sama lain.
Menikah itu beban kalau kita gak pintar2 maintain perasaan dan emosi.

Usahakan selalu ada cara untuk memperbarui hubungan. Tapi inget, semua harus dilakukan dalam batas wajar.

Sekarang, saat gue ketik posting ini, si Mas udah kembali dari Bandung dan udah tertidur dengan damai disamping gue. Padahal tadi pesen dimasakin air panas untuk mandi. Gak taunya malah tepar lebih dulu. Untungnya udah ganti baju.. kasian pliket kalo nggak :)

Sekian, curahan perasaan seorang istri yang telah menikah 3,5 tahun untuk kepentingan postingnya. Kalau bermanfaat, Alhamdulillah. Kalau terkesan sok tau, yaa maap deh, namanya juga baru 3,5 tahun. Hahahaha.. ;)

Sembilan Kebiasaan Buruk Setelah Menikah

Berjodoh bukanlah alasan bahwa sebuah pernikahan akan langgeng. Jalannya sebuah pernikahan dikontrol dan diciptakan oleh kedua pasangan, dan tidak datang dengan sendirinya.

Selama ini yang biasa kita temui, mereka yang gagal dalam berumah tangga memberikan alasan bahwa mereka sudah tidak cocok lagi, mereka memang tidak berjodoh, atau tidak ada persamaan di antara mereka. Namun, itu semua hanyalah sebuah alasan yang digunakan oleh masing-masing pasangan untuk membenarkan diri sendiri. Kenyataannya, mereka hanya kurang keras dalam berusaha.

Adalah seorang terapis, Karen Gall Lewis, yang juga penulis buku WHY DON'T YOU UNDERSTAND? A GENDER RELATIONSHIP DICTIONARY, mengatakan bahwa agar pernikahan bisa langgeng, kedua pasangan harus sama-sama berjuang keras dan terus memperbaiki diri serta komunikasi di antara keduanya. Pasangan tersebut juga harus mampu menghindari kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pasangan setelah menikah.

Kali ini, Woman akan membahas 9 kebiasaan buruk para pasangan setelah menikah. Dan berharap, agar pasangan-pasangan muda yang saat ini berada di dalam masa sulit dapat belajar sedikit dari hal yang akan Woman bagikan berikut ini:

Kebiasaan Buruk 1: Memanfaatkan satu sama lain

Memang, apabila sudah menikah, pasangan akan saling mendukung satu sama lain. Apabila yang satu kekurangan, maka pasangan lain akan menopang. Begitu pula sebaliknya. Namun, pada beberapa kasus, pasangan yang tak berhasil dalam hubungannya mencoba untuk memanfaatkan pasangannya masing-masing. Mengutamakan kebutuhan diri sendiri, dan meninggikan ego. Akhirnya, pasangan jadi cepat bosan, dan selalu menuntut lebih dari pasangannya jika mereka tak bisa memenuhi keinginan pasangan.

Tips: Saat menikah, dua insan sudah menjadi satu. Maka ada baiknya, Anda dan pasangan sama-sama melakukan yang terbaik bagi diri masing-masing, dan saling memperlakukan pasangan seperti diri sendiri.

Kebiasaan Buruk 2: Kebutuhan seks tak tercukupi

Sibuk karena pekerjaan adalah alasan utama kebutuhan seks pasangan tidak tercukupi. Akhirnya, jika dari diri sendiri tidak bisa memuaskan, pasangan akan mencari orang lain yang dapat memberikannya kepuasan. Maka, terjadilah perselingkuhan.

Memang, seks bukanlah segalanya! Namun, Anda tentu menyadari bahwa seks adalah salah satu kebutuhan utama bagi pasangan. Bahkan beberapa kasus perceraian, terjadi karena masalah 'dapur utama' pasangan ini.

Tips: Selalu susun waktu bersama pasangan untuk secara khusus berlibur dan menikmati honeymoon bersama. Jika memang tak bisa di luar kota, mungkin di hotel dalam kota untuk sekedar memanjakan diri bersama.

Kebiasaan Buruk 3: Berbohong soal materi

Anda mungkin sedang mengincar tas Hermes terbaru yang akan keluar beberapa bulan ke depan. Dan Anda pun berbohong pada si dia, bahwa beberapa bulan ini pengeluaran akan membengkak karena air PAM naik. Hal ini tentu saja tidak baik. Sekalipun Anda begitu mendambakan tas Hermes yang cantik itu, hindari berbohong soal materi kepada pasangan, begitu pula sebaliknya. Materi adalah salah satu hal yang cukup sensitif di dalam sebuah hubungan. Saling terbuka saja, dan utamakan kepentingan berdua.

Tips: Jika memang Anda punya hobby shopping. Coba cari pemasukan lain yang memang khusus diperuntukkan sebagai sumber budget Anda berbelanja. Apabila memang sedang tidak ada barang yang ingin Anda beli, toh Anda bisa mengalokasikannya untuk liburan.

Kebiasaan Buruk 4: Menceritakan kebiasaan buruk pasangan pada teman

Curhat memang sah-sah saja, apalagi dengan curhat pada orang yang tepat, Anda mendapatkan masukan dari dia. Namun, jika Anda terlalu sering menceritakan keburukan pasangan, tentu ini tidak baik! Jika memang pasangan memiliki kebiasaan buruk, coba untuk membantunya. Jangan malah membiarkan dan mengumbar cerita kepada orang lain.

Kebiasaan Buruk 5: Lupa akan sentuhan romantis

Dulu, saat berpacaran, Anda masih sering membuatkannya minuman atau kue-kue kesukaannya. Namun sekarang, ah biarkan saja! Toh jika dia ingin, dia bisa beli kok!

Nah inilah hal yang perlu Anda perbaiki. Jika memang dulu Anda begitu care dan bersikap manis padanya, berusahalah untuk selalu bersikap demikian. Jika memungkinkan, selalu tingkatkan sikap manis dan perhatian Anda kepadanya. Ini akan membuat si dia kagum dan bangga telah memilih Anda sebagai pasangan hidupnya.

Tips: Buatkan dia puding atau makanan kecil yang sesuai dengan selera dan sehat. Dengan memanjakan dan memperhatikan si dia, tentunya pasangan akan lebih betah dekat dan berkumpul bersama keluarga.

Kebiasaan Buruk 6: Menyerahkan tanggung jawab soal anak kepada salah satu pasangan saja

Apakah hanya sang ibu saja yang wajib merawat anak-anak dan membesarkan, sementara sang ayah hanya bertugas mencari uang? Ah, pandangan tersebut sudah kuno! Yang namanya anak-anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. Bagaimanapun, anak tidak akan hadir jika tak ada ayah atau ibu, ya kan?

Tips: Bagi tugas bersama pasangan untuk merawat dan membesarkan anak. Tak ada kebahagiaan yang paling berarti bagi anak dibandingkan kasih dan perhatian dari kedua orang tuanya.

Kebiasaan Buruk 7: Berbicara kasar pada pasangan

Karena emosi, biasanya pasangan suka lepas kontrol. Dan akhirnya intonasi semakin meninggi. Kebiasaan buruk ini, jika dipelihara akan memunculkan kebiasaan buruk lainnya, seperti kekerasan dalam rumah tangga. Coba Anda pikirkan, jika Anda bisa berbicara baik-baik dari hati ke hati dan dengan kepala dingin, mengapa harus bertengkar dan saling memaki?

Tips: Jika Anda merasa sebal pada pasangan dan saat itu emosi Anda serasa di ubun-ubun. Terlebih tenangkan diri Anda dulu. Ambil nafas panjang, minum air putih dan biarkan diri tenang. Kemudian baru minta waktu untuk berbicara dengannya.

Kebiasaan Buruk 8: Tak ada support untuk pasangan

"Ah, memangnya kamu bisa?" begitulah kalimat bernada meremehkan yang seringkali muncul di benak atau kita katakan pada pasangan saat ia memiliki ide karir. Alhasil, pasangan jadi minder dan pesimis. Ia pun mengurungkan niat mewujudkan idenya tersebut. Setinggi apapun keinginan pasangan, serumit apapun rencana dia terhadap masa depan, coba untuk selalu mendukungnya. Jika memang ada hal yang kurang tepat toh Anda masih bisa mengingatkannya, ya kan?

Kebiasaan Buruk 9: Tak mau mencoba suatu hal baru

Nah ini dia, satu kebiasaan buruk lain yang perlu disingkirkan dari kehidupan rumah tangga Anda. Mencoba hal baru tak ada salahnya kok. Justru dengan demikian rumah tangga Anda akan semakin bervariasi. Misal, gaya seks, dari dulu Anda tak mau mencoba gaya lain dan tetap kekeuh nyaman dengan gaya missionaris. Sementara ia ingin mencoba variasi gaya lain agar tidak bosan. Sebenarnya tak ada alasan untuk tak mencoba gaya baru. Karena justru dengan mengenal gaya lain, Anda dan pasangan dapat menikmati kepuasan yang lebih sempurna.

Nah, yuk miliki pernikahan langgeng hingga Anda dan pasangan menjadi kakek nenek.


Dikutip dari metrotvnews.com

21.5.10

Better late than never!

Sudah 2 minggu ini gue asyik dengan kegiatan baru yaitu… Fitness :)
Sebenernya udah lama pengen mulai kegiatan ini atas inisiatif sendiri. Tapi rasa males lebih besar kekuatannya dari pada rasa pengin sehatnya! (cemen)
Teman-teman kantor lah yang jadi alasannya kenapa gue akhirnya mau masuk tempat fitness. Kantor gue berdekatan dengan Hotel Haris Tebet. Karena sering kali nginepin klien / tamu di sana jadi ada harga promo untuk fasilitas fitness nya.

5 orang temen akhirnya mendaftar sebagai member fitness disana. Awal mereka ngajak, gue masih males. Mereka udah jalan 1 bulan, baru lah gue mikir-mikir, mempertimbangkan, dan membayangkan kalau fitness hasilnya seperti apa… tergoda juga.. lagi pula gue gak pernah olah raga selama ini. Jogging juga kalau lagi mau. Berenang juga kalau lagi mood. Ga ada salahnya lah di coba. Kalau niat awal memang karena teman-teman. Siapa tau akhirnya bisa konsisten.

Bingung mau mulai dari mana. Pegang alat apa. Atau mau olah raga jenis apa. Untung temen gue si Hari, mau bantu ngenalin ke Trainer. Belum pakai jasa Personal Trainee sih. Makanya harus rajin nanya nanya biar ngerti. Tempatnya sih lumayan. Gak besar, tapi alat alat cukup melengkapi kebutuhan yang dasar. Yoga, Pilates, Renang, Aerobik, dll. Lagi pula biaya nya terjangkau. Gue pikir piker.. dimulai dari sini dulu deh. Kalau udah rajin baru pindah ke tempat fitness yang kayak selebriti itu (hehehe kebaca banget maksudnya).

Kedatangan pertama,atas ajakan si Hari gue ikut kelas Aerobik. Astagaaaa… susah nyaaa itu ngegerakin badan, mirip mirip ngedance. Bego banget deh gue. Tapi cukup enjoy ngikutin dari awal sampai selesai. Belakangan gue baru tau namanya.. itu kelas Advance! Njir! Pantesan ajaaaa.

Berdasarkan hasil pencari tauan gue, harusnya gue gak ikut kelas-kelas seperti Aerobik, Yoga, atau tread mill dan sepeda statis terlalu banyak. Itu sifatnya membakar kalorri. Sedangkan gue bertujuan ingin menambah berat badan. Berat badan sekarang ini sih sebenernya udah lumayan, tinggal di kencangkan sedikit. Dan gue pun memang obsesi sekali punya badan berisi.

Aneh juga.. kadang teman2 perempuan ada yang iri dgn postur tubuh ini (47Kg & 161 cm) yang mau makan sebanyak apapun gak pernah gemuk! Sedangkan gue yang punya badan, ingin sekali gemuk. Hmm.. lebih berisi sih tepatnya. Perempuan memang, ada ada aja kurang puasnya. Naaah.. makdarit alias maka dari itu (jayus), gue putuskan.. kenapa juga gak pakai Personal Trainee sekaliaaan?? Kan biar target lebih tercapai?

Minggu ke-2 ini lah gue udah pakai PT. Latian lebih terarah. Program dan target bisa di jalanin. Kita liat, semampu apakah gue. Biasanya sih gue mood-mood-an soal beginian. Apalagi pemicunya cuma bujukan teman2. Hehehe.

TAPI, gue mau menghilangkan alasan itu semua. Harus tekun, konsisten, disiplin.

Doakan akuuuh ya Bloggers! ;)

18.5.10

Serunya Punya Rumah :)

Hehehe.. jadi ketawa kalau inget ini. Sekitar bulan April taun 2009 gue dan suami mulai keluar rumah untuk menumpang kedua kalinya dirumah Mertua karena rumah kami di BSD mau renovasi.

Dulu sih rencananya cuma mau nambah ruang supaya dapur bisa agak lebih besar dari luas semula. Ehhh.. nggak taunya sampai sekarang rumah itu belum juga rampung. Hehehe..

Akhirnya memang seperti renovasi total. Yang semula bangunan aslinya masih terlihat, sekarang bener2 berubah.
Gak di konsep? Nope. Gak pake Desainer? Nope.
Sering dibuat pusing gara2 berdebat soal ini.

Si Mas orangnya rada perfeksionis dan detail. Alasan gak mau pake desainer/arsitek sih karena rumah kami yang gak seberapa besar, jadi gak perlu. Mau di bikin kayak giman juga hasilnya akan begitu2 aja.

Berbeda dengan pendapat gue. Menurut gue, JUSTRU karena rumah yang gak seberapa besar itu penampilan dan fungsinya harus terlihat maksimal! Makanya gue minta dia melibatkan desainer/arsitek.

Setelah perdebatan sengit.. hayah.. gak denk.. Akhirnya gue nurut. Virgo berhadapan dengan Gemini yang labil.. ya begitu hasilnya. Hmm.. gue sih lebih karena gak pengen repot2 berdebat. Hehehe..

Perubahan konsep juga gak luput dari perjalanan renovasi rumah. Udah selesai di bikin, bongkar lagi. Karena setelah di liat2, temboknya gak berfungsi. Udah setengah jadi, bobok lagi karena kok posisi kusen gak nyaman di liat. Dan perubahan lain2nya.
Menurut pengalaman teman yang pakai Desainer sih, dengan atau tanpa desainer, perubahan konsep pasti ada. Jadi yaa sudahlah..

Anyway, jadinya berapa lama sudah kami merenov??
Target semula Cuma 3 bulan ternyata jadi 1 tahun 1 bulan :D
Kenapa lama sekaliii? Yaah harap di maklumi, budget untuk itu juga kan mengandalkan modal dari tabungan dan gaji suami (jujur, gaji gue mah gak seberapa disbanding dia, jadi maaf kalau gak ikut andil). Itupun kami sampai rela (lebih tepatnya sih terpaksa) menjual mobil Jeep kesayangan suami demi meneruskan renovasi sampai beres.

Sayang sebenernya. Mengingat mobil itu banyak kenangannya. Suami ‘membangun’ mobil itu pun dari nol. Tapi itu lah kebutuhan. Segala sesuatu pasti ada yang harus di korbankan. Mobil ilang, tapi kan dapet rumah yang nyaman 


Lalu sekarang sampai dimana hasilnya? Alhamdulilah.. sudah sekitar 70% rampung. Kalau ga ada kendala lagi (mudah mudahan sih jangan) bulan Juli juga udah masuk tahap finishing. Gue sendiri udah kangeeeeen banget berada disana lagi. Kangen jalan pagi di Taman Jogging. Kangen ke Pasar Modern. Kangen suasana pagi-pagi yang berembun. Kangen suara anak-anak kecil main di lapangan basket depan rumah gue.

(waktu posting ini gue lagi liat2 foto2 taun lalu berlatar belakang suasana rumah sebelum di bangun  )

Sebentar lagi kepusingan dimulai. Pusing hunting tegel, furniture, nuntuin warna cat, ngatur posisi barang-barang, dan lain sebagainya. Kali kali, ada temen blogger yang mau kasih bala bantuan pas gue pindahan nanti? Dengan senang hati loh! Hahahaha..

Fans yang jaim :)

Sebelum offline dan tutup laptop, tiba-tiba keinget ini..

Sabtu lalu gue dan si Mas (suami yang belakangan suka gue mention as si Mas) pergi nonton ke Plaza Senayan.
Beres beli tiket, masih ada waktu 1,5 jam lagi tersisa sebelum nonton. Kebiasaan gue dan Si Mas sebelum nonton selalu beli minuman dan cemilan di luar cafetaria bioskop.. biar lebih hemat.. abisan mahal bener jajanan nya, hihihi.

Pergi lah gue dan dia ke supermarket yang letaknya di basement PS. Sempet juga benerin tapak sepatu gue di Stop'N'Go.
Masih ada 35 menit menuju film dimulai. Gue pengen sekali minum jus. Mampir lagi kami di restoran...duuh lupa nama restonya...tempatnya bersebelahan sama Bakmi GM deh pokoknya!

Di sela-sela gue menyeruput jus melon segar (tapi keliwat manis, eugh) gue sibuk ber-BB ria.. sampai si Mas menyadarkan gue..

Mas: "Sty.. itu si.. siapa ya yang suka main sinetron" *menunjuk ke arah perempuan cantik yang mukanya familiar*

Gue: "ih mas, itu Mieke Amalia.. istrinya si... *tercekat dan melotot dan deg degan dan.. ahh ga karuan* ASTAGAAAA Maaas... itu TORA SUDIROOOOO! *heboh diem diem*

Mas: "ohh iyaa iyaa.. *muka heran* Kamu kenapa Sty??"

Gue: "hadeeuuuhhhh pake nanyaaaa! aku kan suka sekali sama diaaaaa"

Mas: *ekspresi lempeng* Ya trus?? Panggil kek, apa kek, foto bareng gitu"

.....dan percakapan terjadi sampai Tora pun berlalu dari pandangan gue. Deg-degan antara gemes dan entah apa lah!

Gue memang nge fans banget sama laki laki satu itu! Gak usah heran la yaa.. perempuan mana juga pasti ga akan nyangkal.

Itu lah gue.

Gue punya sederet nama artis idola, tapi begitu orangnya ada di hadapan gue langsung, cuma bisa pasrah ngeliat begitu aja. Euh.. bukan cuma, emang mau gue begitu. Hehehe.. Gak tau kenapa. Rasanya sungkan aja nyamper2in lalu riweuh minta2 foto bareng, minta tanda tangan, dan kelakuan lain layaknya kalau kita bertemu idola lah gitu :p

Ada 1 band yang bener2 gue idolain banget.
Perkembangan musiknya gue tau.
Lagu2nya gue hapal luar kepala.
Setiap albumnya gue punya--asli--looh.
Setiap mereka perform... ga selalu ada sih.. tapi kalau waktunya memungkinkan, gue pasti usahakan untuk dateng nonton.
Enaknya lagi, beberapa personilnya malah berteman dengan teman gue, harusnya bisa lebih mudah dooong untuk kenal mereka lebih jauh??
Tapi teteeeup.. di depan mereka, ekspresi gue BIASA ajaaa :D

Yang penting buat gue bisa menikmati musik2nya. Karya2nya. Gak penting dia harus kenal gue sebagai fans beratnya atau enggak. Gak penting seberapa banyak gue punya foto diri bareng mereka atau enggak. Pernah kok gue foto bareng, itupun lucu ceritanya...

Suatu hari, gue dan teman gue yang ber profesi sebagai Fotografer sebuah majalah lagi nonton aksi dari band favorit gue ini. Kebetulan teman gue ini juga kenal baik sama beberapa personilnya. Karena dia tau gue nge fans banget sama mereka, dia nawarin "mau foto bareng mreka gak Sty, sekalian nih gue mau foto mreka utk keperluan majalah gue".

Gue jawab "mau.. tapi please, jangan bilang gue yang mau. Cukup bilang..sekalian foto kek...apa kek.. pokoknya bukan gue!". Hahahahaha.

Apa ya sebutan untuk kelakuan gue ini??
Dimana-mana biasnya artis yang jaim loh! Ini malah gue yang jaim di depan artis idola.

Apapun itu, cukup kepuasan untuk diri gue sendiri aja lah. Ibarat orang lagi jatuh cinta, ngeliat tapak kakinya aja gue udah seneng...hahaaayyy ;)

17.5.10

Derita Hari Pertama

Slamat malam Blogger! :)

Hari ini gue gak masuk kantor dengan alasan "derita datang bulan". Hari pertama menstruasi gue memang selalu seperti ini. Umumnya, menstruasi memang membuat kondisi tubuh jadi drop. Sejauh yang gue paham sih, karena saat menstruasi itu hormon jadi gak stabil. Sehingga mempengaruhi keadaan fisik jadi lebih lemah dari biasanya.

Khususnya gue, hari pertama adalah hari yang paling menyiksa. Melilit hebat. Kram perut dahsyat. Lemas gak karuan. Boro2 beraktivitas, bangun dari tempat tidurpun penuh perjuangan cuuuy.. nyiksa lah pokoknya.

Dulu, mungkin 1,5 tahun yang lalu, gue pernah memposting tentang derita yang pernah gue alami, yaitu Endometriosis. Buat yang kurang paham apa itu Endometriosis, cek aja uraiannya disini. Biar gak manjang-manjangin posting gue. Hehehe.. :p

Setelah serangkaian treatment yang gue jalanin selama.. kurang lebih 1 tahun(posting pengalaman treatment juga udah pernah, cek aja di "Ketinggalan Cerita" ya *kalo mauuu*).. akhirnya gue sembuh dari derita "hari pertama".

Gak pernah absen setiap bulan di hari pertama mens. Padahal sebelumnya, dalam 1 bulan pasti ada absen 1 hari cuma karena tersiksa datang bulan. Udah gak kesakitan disaat melilit dan kram. Normally, keluarnya darah mens memang bikin perut kram, kembung, melilit, tapi kalau di dalam rahim sana gak ada masalah itu semua WAJAR.
Yang gak wajar kalau gejala itu semua dirasa udah mengganggu.
Intinya, penderitaan gue berlalu setelah treatment.

Tapi 3 bulan belakangan ini kalo nggak salah... derita "hari pertama' muncul lagi :(

Gue sadar betul, pola makan dan pola hidup gue belakangan ini memang jauh dari bener. Endometriosis dan masalah-masalah rahim lainnya itu pemicunya sepele. Hanya dari faktor pola hidup (merokok, minum, begadang, gak olah raga) atau pola makan yang gak bener (junk food, bahan pengawet, makanan instan).

Gue gak merokok, tapi sering jadi perokok pasif. Hmm.. rokok sih bukan pemicu utama. Tapi dari situ bisa merembet ke kelainan yang lain. Minum.. Sesekali aja kalau ada undangan. I'm a social drinker. Hehehe.. Intinya, gak addict deh.

Ngantor, gak punya pembantu, cukup jadi alasan kenapa gue gak bisa bawa makanan sendiri. Gue doyan makan dan ngemil. Tapi karena 2 alasan tadi, gue gak bisa sedia makanan dan bikin cemilan sendiri. Rute rumah ke kantor agak jauh. Butuh pengorbanan bangun pagi2 buta untuk siapin semua. Intinyaaa... gak sempet deh! :p

Alhasil gue harus dan terpaksa beli makanann dan cemilan yang ada disekitar gue. Dimana kualitas nutrisinya gak ada yang bisa menjamin. Hhhh....

Itulah kenapa mungkin gejala2nya timbul lagi.. belum mau periksa ke dokter.. mau di coba dulu perbaikin apa yang jadi pemicunya.

Eh eh eh... tapi..tapi..tapiii.. gue sekarang mulai mau olah raga loooh! :D
Udah 2 minggu ini gue bergabung di Fitness Centre nya Hotel Haris Tebet. Meskipun niat awal cuma ikut-ikutan beberapa temen kantor yang fitness disana. Tapi begitu ngerasain efeknya... rasanya sih pengin gue terusin...hehehe.

Ya ya ya, basi emang! Mudah2an di awali dari olah raga / nge Gym / apapun namanya yang penting mengolah tubuh lah :p

Better late than never, toh? ;)

PS : Menjelang menstruasi, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, bila perlu suplemen juga. Supaya begitu menstruasi datang kondisi kita tetap fit!

12.5.10

Kebiasaan

Semua orang pasti punya kebiasaan. Mau kebiasaan baik atau kebiasaan buruk. Ada kebiasaan yang unik atau kebiasaan yang aneh. Yang mau gue sampein disini sih adalah kebiasaan yang udah jadi bagian dari kegiatan gue sehari hari. Lebih tepatnya kebiasaan dalam membawa benda-benda yang gue anggap penting di hari-hari gue.


Minyak angin
Benda ini harus selalu ada di tempat di mana gue berada. Di tas, laci meja kantor, mobil. Jadi pada saat di perlukan misalnya, pusing, eneg karena kurang enak badan, ada bau-bau gak sedap, minyak angin ini sangat membantu gue. Tapi sebenernya, diperlukan atau enggak, gue harus selalu sedia benda ini. Rasanya buat gue… segar sekali kalo udah pake minyak angin ini! Sugesti bukan sih? :p

Gak jarang banyak orang yang protes kalo gue udah pake minyak ini. Karena gak semua orang bisa tahan sama aroma minyak2an ini. Adik gue sendiri aja suka marah2. dia bilang gue kayak Nenek2 yang gak bisa jauh dari minyak angin. :p Yaa.. gimana dong? Gue suka.


Cotton Buds
Gak usah satu pak penuh. Tapi yang penting benda ini harus ikut gue kemana-mana. Fungsinya? Berguna kok. Bisa jadi alat bantu gue kalo mau touch up. Biasanya cotton bud diperlukan saat merias mata. Atau kadang2 kalau kira-kira rasaanya telinga agak budge, berarti gue harus membersihkan telinga. Hahahaha. Ketauan deh jarang bersihin telinga… hahahaha. Ya nggak lah, setiap habis mandi sore/malam biasanya gue sekalian bersihin telinga kok ;)


Berkurangnya fungsi dompet.
Pertama gue kasih tau dulu. Gue kalo beli tas lebih suka yang banyak kantongnya. Karena gue suka menyimpan duit kembalian / receh. Prinsip gue, duit yang masuk ke dompet itu harus yang bilangannya besar. Contoh: Rp. 100.000 atau minimal Rp. 50.000.

Jadi kalo pecahannya masih berbentuk 10 atau 20 ribu, biasanya gue masukin di kantong celana / kantong kecil di dalam tas gue. Makanya gue bilang, berkurang lah fungsi dompet buat gue. Hehehe..

Pernah ada kejadian. Iseng-iseng gue ‘bersihin’ tas dari duit receh baik koin maupun kertas. Setelah semua bagian saku tas gue bersihih, ternyata banyak banget duitnya. Total nya ada Rp. 250 ribu sekian. Jumlah pastinya pernah gue tweet. Hehehe. Saking seringnya gue asal2an masukin duit k etas. Ga disangka jumlahnya bisa banyak juga. dan yang paling menyenangkan, saat itu gue memang lagi bokek karena belum gajian. Hahaha.. rejeki gak kemana!

Asal jangan aja, yang baca blog ini ada maksud jahat sama gue. Dia colong tas gue. Karena dia piker pasti di dalem tas gue ada banyak duitnya. Hahahahaha. *knock on wood*


Beras dan Nasi putih
Yang satu ini sih bukan untuk dibawa-bawa. Tapi di makan. Entah gimana mulanya, sampai gue bisa doyaaaan sekali sama nasi putih.
Iya gue tau, nasi mah emang kebutuhan semua orang. Tapi ada satu kebiasaan gue yang menurut orang.. aneh.

Jaman dulu sebelum ada rice cooker, orang memasak nasi dengan cara di “aron”. Yaitu beras di rebus dengan air secukupnya dan dimasak sampai air nya habis. Jadi beras setengah matang. Setelah itu di kukus di panci khusus untuk memasak nasi. Nah gue, suka nyomot beras yang masih setengah mateng itu untuk gue makan. Gak banyak. Sesendok teh (sendok kecil) aja cukup kok! Yang penting hasrat gue terpuaskan :D Makanya kalo gue maen kerumah kalian dan liat ada yang lagi ‘ngaron’ nasi jangan kaget, pasti gue minta. Kalo nggak, bakal kebawa mimpi. *lebay*

Cerita yang soal nasi putih. Setiap kali ada nasi putih hangat, pulen, baru jadi atau baru di tanak, itu gak boleh dilewatkan juga. pasti bakal gue ambil, walaupun cuma sesendok.

Ada lagi. Sesaat sebelum makan dengan lauk pauk, gue akan terlebih dahulu makan nasi nya tanpa apa2. Makanya gue gak suka nasi yang dicampur bumbu misalnya. Atau disiram kuah. Karena PASTI 3 – 5 suapan pertama gue adalah hanya untuk makan nasi. Abis itu, baru deh makan lengkap dengan lauk pauk.
Gak jarang juga gue bisa menghabiskan nasi dari pada lauknya. Kalo lagi laper banget sih gak bersisa semua. Hehehe..

Cukup aneh ya?
Gapapa… namanya juga pembawaan masing-masing orang ya nggak, ada yang aneh, ada yang unik.
Selama itu nggak merugikan orang lain sih, sah-sah aja.
Kebiasaan kalian apa? Mau tau dong gue.. di comment gih..
siapa tau ternyata malah lebih aneh kebiasaan lo lo pada dari pada gue. Xixixi…